Aku? Belum Sepenuhnya Baik
Aku?
Bukan kutu buku sepertimu, karena buku bagiku membosankan.
Aku tidak bisa berlama-lama membaca buku sebab hal itu mungkin saja membuat mataku panas dan lelah.
Tentunya berbanding terbalik denganmu, pengetahuanmu begitu luas, duniamu tak terbatas.
Itu semua kau dapatkan dari hobimu membaca buku kan?
Aku?
Bukan wanita yang modis seperti kebanyakan teman-temanmu.
Dikelilingi barang-barang branded masa kini yang mungkin saja tak mampu kubeli.
Kau tahu kan?
Semua pakaianku kebanyakan berwarna hitam.
Semua pakaianku kebanyakan berwarna hitam.
Aku?
Adalah seorang pembelajar awam, yang baru saja mengenal sebuah pendidikan.
Almamaterku mungkin tidak seterkenal kamu, bahkan jika orang-orang bertanya kuliah dimana?
Aku harus menjelaskannya lebih rinci, baru mereka faham.
Aku?
Bukan pengingat yang baik, banyak hal yang sering lupa kukerjakan hanya karena hal sepele, keasyikan bermain misalnya.
Dongeng yang baru saja kudengar hari ini, mungkin esok hari aku sudah lupa alur ceritanya.
Pergaulanku belum cukup luas, bahkan ketika kau tanya dimana tempat ngopi atau nongkrong yang menyenangkan, aku belum tahu jawabannya.
Aku jarang kesana atau bahkan belum pernah, mengunjungi kafe-kafe milenial yang tentu sudah sering kau kunjungi.
Aku?
Meminta ini itu, padahal aku tahu barang-barang itu tidak sepenuhnya penting.
Aku?
Sering menyakiti hati orang lain, entah itu lewat kata-kata atau sindiran.
Membuat orang lain tidak nyaman dengan sikapku dan memilih menjauh.
Aku?
Padahal aku tahu hal itu dilarang dalam agama, tapi masih saja kulakukan.
Aku?
Masih sering uring-uringan ketika mendapat masalah, bahkan aku cenderung berdiam diri saat bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman.
Aku?
Bukan wanita yang lemah lembut saat berbicara dengan orang lain, kalimatku masih saja suka acak-acakan.
Bahkan tidak sesopan kamu dalam berbahasa.
Aku?
Agamaku belum begitu baik, aku masih saja bersalaman dengan lawan jenis, masih enggan menutup aurat secara menyeluruh.
Dan hal lain yang harus kau tau adalah, aku belum sesering kamu dalam membaca kitab suci.
Lantas apa yang membuatmu, beranggapan aku ini baik?
Dari sisi mana kau menganggapku seseorang yang baik?
Aku adalah aku hari ini.
Aku sama halnya dengan manusia pada umumnya.
Tidak ada yang spesial.
Aku hanya ingin semua orang tau tentangku benar-benar dari cara mereka berkenalan denganku.
Bukan dari kesimpulan atas tulisan-tulisan yang aku muat dalam media sosial.
Karena bisa jadi, Tuhan menganggap semua yang kutulis adalah sebuah kebohongan.
Komentar
Posting Komentar